Jika seseorang ingin mendapatkan mutiara dari dasar lautan, tapi hanya berdiri di tepi pantai, menikmati pasir putih, burung camar, debur ombak dan sepoinya angin tepi pantai, kira-kira kapan dia dapat dan berapa yang didapatnya? Tidak ada. Karenanya, dia harus menyelam dan membongkah batu-batu karang. Seperti itulah orang yang membaca Al-Qur'an tapi tidak memahami isinya, menghafal tetapi miskin pemahaman. Ia harus menyelam membongkah batu-batu karang untuk memperoleh mutiara. Begitulah cara bertadabbur. Tadabbur Al-Qur'an adalah, menajamkan mata hati, memahami setiap makna kata dan menyingkap rahasia-rahasia yang ada didalamnya. Ada dua tujuan tadabbur Al-Qur'an ini, tujuan pertama adalah, agar terbuka pintu-pintu hati yang selama ini terkunci. Seperti yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an;
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Artinya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24)
Tujuan kedua adalah, agar bisa merasakan langsung bahwa Al-Qur'an ini adalah sungguh-sungguh datang dari Allah dan bukan buatan manusia. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an;
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Artinya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya". (QS. An-Nisa: 82)
Al-Quran adalah kalaamullah, kalaamullah adalah bacaan dan panduan untuk esakan Tuhan. Kenapa ada orang merasa bertuhan tapi tidak esakan Tuhan? Kenapa ada orang belajar ilmu kalam, ilmu teologi, tapi tidak mampu tauhidkan Allah SWT. Mungkin karena yang dipelajarinya adalah perkataan manusia, bagaimana mungkin bisa mentauhidkan Allah kalau yang didengarkan adalah perkataan setan, yang dipelajari bukan kalaamullah. Mendalami Al-Qur'an sebagai kalaamullah, ada kalmun, ada pengaruh, pengaruh dari Dia yang mempunyai kalam, akan ada ilmu pengetahuan, akan ada rasa aman yang deberikan untuk mentauhidkan Dia, dan setelah sampai pada puncak tauhid, akan ada rasa ketenangan keamanan serta ketentraman yang luar biasa. Allah SWT berfirman tentang hal ini;
وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ
Artinya: "Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya". (QS. At-Taubah: 6)
itulah faedah membaca kalaamullah bagi yang ingin mengesakan Tuhannya. Mentauhidkan Allah SWT.
Al-Qur'an sebagai Al-kitab adalah panduan hidup yang sempurna dan paripurna. Komunisme sebagai system hudup sudah hancur, kapitalisme sekarang sedang menuju kehancuran. Manusia berfikir, system hidup apa yang bisa jadi alternative sempurna, agar tidak mengulangi kesalahan dan kegagalan.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah: 2)
Itulah al-kitab yang tidak ada sedikit pun yang meragukannya, baik dari sisi turunnya, dari langit, dari Tuhan yang menciptakan manusia, yang lebih tahu tentang manusia, dan tidak ada keraguan dari sisi isinya. Bahwa sebetulnya isinya hanyalah sebuah kebenaran mutlaq, absolut dan tidak pernah salah selamanya.
Dunia pernah mengalami puncak kejayaannya ketika, Al-Qur'an, yakni Al-Kitab sebagai panduan hidup dilaksanakan dimuka bumi ini, saat itu manusia menuju puncak kejayaannya. Hari ini, sampai kiamat, bahkan dari seribu empat ratus tahun yang silam. Bagi siapa pun yang meragukan Al-Qur'an ini, tantangannya masih berlaku, silahkan datangkan semisal dengan Al-Qur'an dan setara kwalitasnya dengan Al-Qur'an, maka buatlah jika mampu. Tantangan ini Allah abadikan dalam kitab-Nya;
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Artinya: "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar". (QS. Al-Baqarah: 23).
Wallahu a'lam bisshawab
Sponsored by :
Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta
Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta