Hidayatullah - KABINET Israel menggelar rapat membahas tawaran gencatan untuk mengakhiri kekerasan di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 187 orang. Rapat kabinet ini berlangsung secara rahasia.
Demikian laporan www.aljazeera.com kemarin (14/7). Newsportal yang berbasis di Doha, Qatar, ini mengutip pernyataan resmi PM Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataannnya itu, Netanyahu merespon tawaran Mesir untuk gencatan senjata.
Gencatan senjata yang diusulkan akan dimulai pada Selasa pagi 15 Juli 2014. Selanjutnya dibahas program gencatan senjata jangka panjang.
Khaled al-Batch, pemimpin senior Jihadis mengatakan akan menerima tawaran pemerintah Mesir untuk mengakhiri agresi Israel serta mencegah jatuhnya korban lagi di pihak Palestina.
Namun, Khaled menolak gencatan senjata tanpa perjanjian bersyarat. "Karena kami telah mengalami pengalaman yang serupa sebelumnya dan kami mengalami kegagalan," ujarnya. "Apa yang kami lakukan sekarang haruslah mendapat persetujuan dari rakyat Palestina, terutama untuk mengakhiri pengepungan dan membuka jalur perbatasan setelah hasil ini telah disepakati."
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Al-Aqsa TV, Ismail Haniyeh, Wakil Kepala Biro Politik Hamas menegaskan bahwa kelompoknya telah mengkonfirmasi seputar program gencatan senjata.
"Ya kami sama-sama telah melakukan kontak dengan negara-negara yang telah mengintervensi kami," kata Haniyeh.
Haniyeh juga mengatakan "orang-orang kami ingin menghindari perang, tapi musuh Zionis yang memulainya dengan membunuh para wanita, anak-anak serta menghancurkan seluruh rumah-rumah penduduk dengan paksa".
"Setiap tetes darah telah kami lalui, hati saya dan semua orang yang berdiri di samping keluarga-keluarga ini, akan tetapi segala pertumpahan darah mudah-mudahan akan segera diakhiri dengan adanya komitmen untuk menghormati hak-hak kami untuk menghentikan agresi militer di Jalur Gaza dan Tepi Barat," ujar Haniyeh lagi.
Sementara itu, media lokal Mesir pada Senin kemarin melaporkan Sekretaris Amerika Serikat, John Kerry akan terbang ke Kairo, Mesir untuk membahas tentang situasi di Gaza, Palestina.
Uni Eropa juga mengatakan telah melakukan pendekatan dengan semua partai-partai politik di wilayah Mesir untuk mendesak supaya dihentikan permusuhan ini.
Selain itu, Inggris dan Jerman juga menyerukan gencatan senjata. Presiden AS Barack Obama mengatakan akan mendukung rencana yang diusulkan Mesir untuk mengakhir gencatan senjata.